Rabu, 16 Agustus 2023, SMAN 1 Kraksaan dipenuhi keseruan guru yang sedang berlomba membuat rujak ulek khas Kabupaten Probolinggo. Lomba tersebut diadakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Ada yang unik dari lomba tersebut. Juri lomba adalah siswa SMAN 1 Kraksaan.
“Lomba membuat rujak ulek adalah inisiasi dari Bapak/Ibu dewan guru,” kata guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Kraksaan yang juga bertugas sebagai staf waka kesiswaan. Menurut Ibu Dini, demikian panggilan akrabnya. Rujak ulek adalah bagian dari kekayaan kuliner yang menjadi ciri khas Kabupaten Probolinggo.
“Hampir di setiap desa ada penjual rujak, maka kita sebagai masyarakat Kabupaten Probolinggo perlu melestarikan makanan ini dengan melombakan proses pembuatannya,” jelas guru yang bertugas sebagai ketua panitia kegiatan.
Peserta dalam lomba dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari enam guru. Enam guru tersebut terdiri dari dua Bapak guru dan empat Ibu guru. Tim Bapak guru bertugas untuk mengulek rujak, sedangkan tim Ibu guru bertugas menyiapkan dan menyajikan rujak ke dalam piring. Waktu yang diberikan untuk membuat rujak ulek adalah 60 menit.
Berbagai kreasi rujak disajikan oleh masing-masing kelompok. Isian rujak yang paling banyak digunakan peserta lomba adalah tahu, tempe, sayur, cingur, dan lontong. Bukan hanya tentang isian, kreasi nama rujak ulek pun beragam.
Ada tim yang memberi nama rujak buatannya dengan rujak tape layar, rujak celok dan rujak cingur markona. Nama-nama tersebut ternyata bukan hanya sekedar nama. Ada maksud tersendiri di balik nama yang disematkan.
Seperti halnya rujak tape layar, nama tersebut dipilih karena rujak yang disajikan diberi pelengkap tape goreng yang bentuknya seperti layar perahu. Sedangkan nama rujak celok memiliki arti bahwa rujak yang dibuat ditambahkan mangga muda asli Probolinggo yang rasanya asam segar. Celok dalam Bahasa Madura memiliki arti asam. Rujak cingur markona menjadi nama yang sangat unik. Nama tersebut dipilih oleh tim dengan maksud rujak yang dibuat diproses dengan penuh kelembutan seperti seorang perempuan yang disimbolkan dengan nama Markona.