
Created by Erika Puspita Sari, Warta Matura, Sinematura 2024.
Kesetaraan gender merupakan isu yang tidak kunjung usai dibahas dalam masyarakat. Banyaknya budaya patriarki memberikan dampak kepada kaum wanita.
Kamis (21/03/2024) kembali digelar kegiatan RÈSA ARÈ; nyarè malem sambi acrèta (ngabuburit sambil bercerita) yang merupakan forum literasi untuk berdiskusi santai mengenai topik-topik relevan. Tema yang diusung pada diskusi kali ini yaitu “Emang harus perempuan yang nyiapin buka dan sahur?.”
Kegiatan RÈSA ARÈ berlangsung di Alun-alun Kraksaan secara intim dan hikmat. Dengan dipandu oleh Diva Triwahyuningsih selaku warta matura/siswi SMAN 1 Kraksaan yang berperan sebagai pemantik dalam diskusi kali ini. Menurutnya, pembahasan ini tidak dapat lepas dari tiga hal yakni patriarki, feminisme, dan diskriminasi.
Ada beberapa faktor yang tidak dapat disetarakan dalam pencapaian kesetaraan gender, seperti faktor fisik dan kodrat. Lanjutnya lagi.
Di bulan suci ramadhan sering kali dijumpai mayoritas wanita yang selalu menyiapkan buka dan sahur. Hal tersebut menjadi topik hangat dalam diskusi kali ini.
“Pengerjaan tugas rumah tangga seharusnya dilakukan secara adil dan setara sesuai kesepakatan dan memandang peran pokok di dalam keluarga. Saling menghormati dan pengertian adalah kunci keharmonisan.” ucap Nurma, siswi kelas X SMAN 1 Kraksaan.

Para peserta sangat antusias menanggapi topik kesetaraan gender. Mereka beradu argumen untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Pro kontra terjadi didalam diskusi pada sore itu.
“Tapikan nyiapin buka dan sahur emang tugas wanita, dari adat istiadat juga seperti itu. Kalau pria tugasnya bekerja untuk mencari nafkah.” Ujar Hermawan Ibra, siswa SMAN 1 Kraksaan.
Diskusi berjalan dengan baik dan lancar. Mereka menciptakan suasana santai dan fun dalam mengikuti pertemuan kedua kegiatan RÈSA ARÈ. Acara ini menjadi ajang untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya kesetaraan dalam pembagian tugas rumah di dalam keluarga.
“HIDUP BUKANLAH PERSAINGAN ANTARA PRIA dan WANITA, MELAINKAN ADALAH KOLABORASI. ” -David Alejandro Fearnhead