
Created by Riska Anggun Maulani (XI BIOSCIENCE 3)
Kraksaan (15/12), sebagai upaya implementasi P5 yang bertemakan Bhinneka Tunggal Ika, siswa-siswi SMAN 1 Kraksaan dari XI BIOSCIENCE 3 menggelar pameran budaya dan melaksanakan tradisi pernikahan khas Betawi, Jakarta. Tradisi menarik dari prosesi adat pernikahan masyarakat Betawi bernama Tradisi Palang Pintu memeriahkan pembukaan acara tersebut.
Simulasi pernikahan terbagi atas dua pengantin beserta keluarga dari masing-masing pengantin, para jawara dan palang pintu dari masing-masing pengantin, serta terdapat pula moderator yang memimpin acara tersebut. Selain itu, terdapat PA (Pembimbing Akademik) Kelas yakni baapak Miswanto, M.Pd dan pengunjung yang juga turut hadir sebagai penilai.
Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, diawali dengan gladi bersih terlebih dahulu. Pelaksanaan acara dilakukan di kelas XI Bioscience 3 yang telah dihias dengan kebudayaan Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yang dihadiri juga oleh siswa-siswi dari kelas lain.

Prosesi pernikahan diawali dengan penyampaian maksud kedatangan pengantin pria oleh palang pintu pihak pria terhadap pengantin wanita yang diwakilkan oleh palang pintu dari pihak wanita. Penyampaian maksud dituangkan dalam bentuk adu pantun dari kedua belah pihak. Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengantin wanita menerima permintaan dari pengantin pria, maka dilakukan adu jawara dari pihak pria dengan wanita. Apabila jawara dari pihak pria memenangkan pertandingan tersebut dapat dinyatakan bahwa pengantin wanita bersedia untuk dipinang, sedangkan jika jawara dari pihak wanita yang memenangkan pertandingan tersebut dapat dinyatakan pihak pria harus kembali pulang dan pengantin wanita tidak bersedia untuk dipinang.
Pada acara simulasi tersebut, pihak wanita bersedia untuk dipinang dan acara dilanjutkan dengan memberikan hantaran berupa roti buaya, bucket uang, dan buah-buahan oleh pihak pria kepada pihak mempelai wanita. Pengantin wanita dan pria menempati tempat pengantin yang telah disediakan, selanjutnya mereka diminta untuk melempar beras dan uang kepada tamu undangan. Kemudian para tamu dari keluarga pria dipersilakan masuk dan menikmati hidangan yang telah disediakan.

Makanan yang dihidangkan merupakan makanan yang berasal Jakarta, seperti ketoprak, kue rangi, kue cucur, putu mayang, dan es cendol betawi. Tak hanya makanan, simulasi pernikahan tersebut juga dilengkapi dengan pameran miniatur dari rumah adat, pakaian adat, ondel-ondel, senjata tradisional serta infografis mengenai filosofis logo, tarian, dan permainan tradisional khas betawi.
Pelaksanaan P5 yang bertemakan Kebhinekaan Global merupakan wujud dari melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Partisipan yang merupakan Gen Z sangat berperan penting untuk ikut melestarikan budaya yang ada. Selaras dengan Bapak Adib, salah satu guru yang menghadiri pameran menuturkan “Pameran atau Aksi nyata ini sangat dibutuhkan bagi anak muda zaman sekarang yang dituntut untuk memiliki toleransi yang baik dengan memahami perbedaan antar budaya”.
Terlebih lagi sebagai upaya mengenal budaya dari daerah lain yang menuntut siswa untuk mempelajari budaya tersebut. Hal itu dapat membantu siswa untuk menambah wawasan mereka akan kebudayaan Indonesia.
6 komentar
Siti Subaida, Jumat, 15 Des 2023
Mantap siswa siswi hebat yang mampu melestarikan budaya Indonesia
Mohammad Adibillah, S.Psi., Sabtu, 16 Des 2023
Terimkasih Ibu Guru yang cantik
Dwi Irawan, Jumat, 15 Des 2023
Bangga dengan kreativitas siswa Matura…
Mohammad Adibillah, S.Psi., Sabtu, 16 Des 2023
Terimakasih Bapak Kurikulum yang hebat
F. Fuad, Jumat, 15 Des 2023
Keren, semoga kegiatan² seperti ini mampu menanamkan rasa bangga terhadap budaya yang ada di Indonesia
Mohammad Adibillah, S.Psi., Sabtu, 16 Des 2023
aamiinn. terimakasih bapak guru yang ganteng