
Created by WARTA MATURA
Kamis (06/03/2025), RÈSA ARÈ kembali hadir dengan konsep “nyare malem sambi acreta” (ngabuburit sambil bercerita), sebuah forum literasi untuk berdiskusi santai mengenai topik-topik relevan. Kali ini, RÈSA ARÈ berkolaborasi dengan Amaca Kalaben Diskusi (membaca sambil berdiskusi) yang menyediakan buku untuk dibaca secara gratis.
Tema yang diangkat dalam diskusi kali ini adalah “Kiat-Kiat Anti Burnout untuk Murid Selama Ramadhan”. Kegiatan RÈSA ARÈ berlangsung di Aula SMAN 1 Kraksaan, dipandu oleh Sandra Naura Kirana sebagai moderator dan Bapak Masbahur Roziqi, S.Pd., Gr., M.Pd sebagai pemantik diskusi.
Menurut Bapak Masbahur Roziqi, “Burnout bisa dikatakan sebagai respon individu terhadap suatu hal yang berkepanjangan. Managing burnout lebih cocok daripada anti burnout, karena burnout itu pasti ada dan tidak akan hilang dari kehidupan sehari-hari kita.”
Suasana diskusi yang santai diiringi dengan turunnya rintik hujan membuat keadaan semakin nyaman. “Kelelahan secara emosional, sinisme/apatis, dan penurunan pencapaian personal merupakan ciri-ciri dari burnout,” lanjut Bapak Masbahur Roziqi.
Diskusi berjalan dengan baik dan lancar, dengan partisipasi aktif dari peserta. “Salah satu dampak dari burnout itu dapat menyebabkan kita sulit untuk bersosialisasi,” ucap Sabrina dengan argumennya.
Dampak burnout lainnya yang dibahas adalah penurunan prestasi/nilai, malas beribadah, bahkan membuat seseorang berkeinginan untuk bunuh diri. Untuk mengatasi dan memanagemen burnout, peserta diskusi menyampaikan beberapa pendapat, seperti menentukan goal untuk masa depan, membentuk afirmasi positif, dan membentuk pikiran yang positif.
Diskusi RÈSA ARÈ kali ini menjadi ajang untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya managemen diri agar tidak mudah mengalami burnout. Kegiatan ini juga membuat waktu menunggu berbuka menjadi lebih bermakna. (Mega Arifah Hidayatullah)