SEKILAS INFO
: - Sabtu, 26-04-2025
  • 1 minggu yang lalu / Selamat Datang di  Website Resmi SMA NEGERI 1 KRAKSAAN || ⛔ TERKINI: Tasyakuran Pencapaian Akademik dan Pelepasan Siswa-siswi Kelas XII MATURA Tahun Pelajaran 2024/2025 Berjalan Meriah dan Penuh Haru
RÈSA ARÈ Minggu Ketiga: “Bagi bagi takjil, Niat ibadah apa cuma konten sosial?”

Created by WARTA MATURA

Kamis (20/03/2025), RÈSA ARÈ kembali Minggu ketiga digelar di SMAN 1 Kraksaan dengan diskusi yang tak kalah menarik dari pertemuan RÈSA ARÈ minggu sebelumnya. Minggu ini Mengusung tema “Bagi bagi takjil, Niat ibadah apa cuma konten sosial?” Forum literasi kali ini menghadirkan Siswa dari SMAN 1 Kraksaan yaitu Agustian Adven Arya Putra sebagai pemantik diskusi. Dan dipandu oleh moderator Celena Zora Sasmita.

Dalam berbagi dibulan puasa selain zakat, itu ada yang namanya Berbagi Buka untuk orang berpuasa dan Berbagi makan untuk orang berpuasa. Apa perbedaan tersebut? Berbagi buka lebih memberi makanan atau minuman untuk orang yang sedang berpuasa dan digunakan atau dikonsumsi untuk membatalkan puasanya. Sedangkan Berbagi makan untuk orang berpuasa adalah kita Berbagi makanan untuk dikonsumsi oleh orang yang berpuasa pada saat waktu nya (buka) hingga orang tersebut merasa kenyang.

Takjil berasal dari bahasa Arab “عَجَّلَ” (ʿajjala) yang berarti “menyegerakan”. Kegiatan ini sering dilakukan oleh komunitas, organisasi, masjid, atau individu sebagai bentuk sedekah dan kepedulian sosial. Biasanya, pembagian takjil dilakukan di tempat-tempat umum seperti pinggir jalan, masjid, panti asuhan, atau di tempat keramaian lainnya, dengan sasaran utama orang-orang yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba, seperti pengendara motor, pejalan kaki, atau kaum dhuafa.

Dalam konteks ini Niat menjadi pembeda utama antara ibadah yang di terima oleh Allah dan perbuatan yang hanya sekedar rutinitas atau bahkan riya’. Jika niat menjadikan tindakan mu atau ibadahmu semua untuk dilihat Allah walaupun kita tidak mampu melihatnya tapi kita yakin diperhatikan oleh Allah maka itu disebut sifatnya Ehsan sedangkan orangnya disebut muhsin.Sifat Ehsan adalah ketika melakukan suatu ibadah kita meyakini bahwa Allah sedang memperhatikan kita dan kita berniat untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

“Bersedekah yang bukan karena Allah melainkan karena ingin dilihat oleh makhluk atau orang lain disebut oleh Allah selayaknya orang yang bekerja tapi tidak dapat nilainya, seperti mengumpulkan pasir di pinggir pantai yang kemudian dihembus buih ombak.” Ujar Agustian Adven Arya Putra selaku pemateri minggu ini.

Terkait dengan berbagi takjil tetapi direkam/didokumentasikan ini memiliki 2 sisi, yaitu sisi positif dan negatif.Sisi positifnya kita dapat menginspirasi teman-teman diluar sana agar turut ikut serta berbagi sedekah kepada saudara-saudara kita yang berpuasa. Tetapi dengan catatan bahwa niat tersebut untuk menginspirasi. Sedangkan sisi negatifnya tidak semua yang memberi lalu didokumentasi, memberi dengan ikhlas, tetapi bertujuan hanya untuk sekedar konten saja. Hal tersebut yang dimaksud dari mengumpulkan pasir di pinggir pantai yang kemudian dihembus buih ombak.

Setelah beradu argumentasi untuk menemukan titik tengah atau solusi dari permasalahan tersebut, maka ditarik sebuah konklusi, “Sebaiknya si penerima takjil tersebut tidak terlalu dipertontokan atau sebaiknya di-blur kan saja. Apabila memang tujuan nya untuk menginspirasi khalayak orang banyak untuk berbagi dengan ikhlas” Saut audience RÈSA ARÈ minggu ketiga sore hari ini.

Acara kemudian ditutup oleh moderator Celena Zora Sasmita dengan harapan bahwa diskusi ini bisa menjadi pengingat bagi peserta untuk berbagi ikhlas dengan sesama saudara semuslim. Dengan suasana diskusi yang santai namun penuh wawasan, RÈSA ARÈ kembali menjadi ajang yang bermakna untuk menemani waktu menunggu berbuka puasa. (Moch. Teguh Dwi Yuliyanto)

TINGGALKAN KOMENTAR

Telp Sekarang
Lokasi