Created by Diva Triwahyuningsih, Warta Matura, Sinematura 2024.
Pertemuan terakhir kegiatan Rèsa Arè di bulan Ramadan 2024 sukses digelar. Kamis (04/04) aula SMAN 1 Kraksaan menjadi saksi kegiatan berlangsung. Dengan tema “Telisik Budaya Ter-Ater ala Pendalungan,” diskusi kali ini mengambil inspirasi dari tradisi masyarakat di bulan suci Ramadan yang kerap melakukan tradisi “Ter-Ater.”
Kata “Ter-Ater” berasal dari kata “ater” yang berarti antar, dan kemudian mendapat imbuhan dengan awalan ter menjadi Terater yang berarti mengantarkan atau pemberian yang diantarkan kerumah-rumah tetangga (mengantarkan makanan).
“budaya Ter-ater terjadi disebabkan oleh faktor tertentu, yaitu karena adanya slametan. Slametan tidak harus seperti hajatan, bisa saja acara syukuran dengan keluarga inti kemudian berbagi makanan dengan para tetangga, teman, dan saudara,” ucap Ary Wibowo, selaku guru sejarah SMAN 1 Kraksaan sekaligus pemantik pada diskusi kali ini.
Menurutnya, budaya Ter ater di daerah pendalungan memiliki nilai toleransi yang tinggi. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk lebih memahami dan mengapresiasi tradisi lokal yang kaya akan makna.
Pertemuan Rèsa Arè kali ini tidak hanya menjadi momen berkumpul dan diskusi antara anggota, alumni, dan pemantik, tetapi juga diakhiri dengan suatu kegiatan berbuka bersama yang meriah. Dalam suasana yang penuh keakraban, mereka menikmati hidangan lezat sambil berbagi cerita dan pengalaman mereka. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan.
Menyambut bulan Ramadan yang akan datang, warta matura selaku penyelenggara kegiatan Rèsa Arè menyampaikan harapan mereka untuk dapat melaksanakan kembali kegiatan Rèsa Arè di bulan Ramadan mendatang. Dengan semangat yang membara, mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperkuat literasi di lingkungan sekitar demi meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.